oleh

Santri di Malang Alami Luka Serius Usai Dianiaya Pengasuh Ponpes, Kasus Ditangani Polres

Areanusantara.com, MALANG – Seorang santri berusia 14 tahun berinisial DR mengalami penganiayaan berat di sebuah pondok pesantren yang berlokasi di wilayah Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Insiden tersebut terjadi pada awal Juni 2025, tepat saat malam takbir Iduladha.

Kuasa hukum korban, Miftah Rizky Amelia, mengungkapkan bahwa DR menjadi korban kekerasan setelah meninggalkan area pondok untuk mencari makanan karena jatah makan telah habis. Alih-alih mendapatkan pengertian, remaja yang masih duduk di bangku SMP ini justru mendapat hukuman fisik dari salah satu pengasuh.

“Dia hanya keluar untuk membeli makan karena lapar. Tapi malah dipukuli hingga kedua kakinya mengalami luka parah,” terang Miftah, Sabtu (21/6/2025).

Akibat pukulan dengan rotan yang mengenai bagian kaki, DR mengalami luka serius yang kemudian mengalami infeksi hingga membusuk. Kondisi itu membuat korban mengalami penderitaan fisik dan trauma psikis, hingga akhirnya ia nekat melarikan diri dari pondok pesantren.

Warga sekitar yang menemukan DR segera memberikan bantuan dan melaporkan kasus tersebut ke aparat kepolisian. Saat ini, Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Malang telah menerima laporan resmi dan melakukan visum terhadap korban.

Pihak kuasa hukum menegaskan bahwa mereka akan menempuh jalur hukum sesuai dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. Miftah menyatakan bahwa tindakan kekerasan fisik terhadap anak di bawah umur, terlebih dilakukan oleh orang dewasa yang berperan sebagai pembina, tidak bisa dibenarkan dalam kondisi apa pun.

“Kami akan kawal proses ini sampai tuntas. Tidak boleh ada pembiaran terhadap kekerasan terhadap anak, apalagi di lingkungan pendidikan,” ujarnya.

Polres Malang kini tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut dengan memeriksa sejumlah saksi dan pihak terkait, termasuk oknum ustaz yang dilaporkan sebagai pelaku.

Kasus ini menjadi sorotan karena terjadi di lingkungan pesantren, tempat yang seharusnya memberikan rasa aman dan pembinaan moral bagi para santri.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *