oleh

PT. SAA, SAU, dan BBS Tak Ada Rencana Aksi Buruh 1 Mei 2025

-Daerah-1 views

Areanusantara.com, MAHAKAM ULU – Menjelang peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day yang jatuh pada 1 Mei 2025, sejumlah perusahaan sawit di bawah naungan Grup Fangiono memastikan bahwa situasi kerja tetap kondusif tanpa adanya rencana aksi demonstrasi dari para pekerja.

Humas PT. Setia Argo Abadi (PT. SAA) dan PT. Setia Agro Utama (PT. SAU), Roidoan Manik, mengungkapkan bahwa hingga saat ini belum ada informasi atau pemberitahuan mengenai rencana unjuk rasa dari karyawan di lingkungan perusahaan.

“Kami telah menginstruksikan seluruh karyawan untuk tetap bekerja seperti biasa,” tegas Roidoan pada Sabtu (26/4/2025) siang.

Senada dengan hal tersebut, Asisten Kepala PT. Setia Argo Abadi, Titus Manulang, menyampaikan bahwa para pekerja lebih memilih fokus pada aktivitas rutin ketimbang turun ke jalan dalam rangka May Day.

“Hingga saat ini tidak ada rencana aksi dari karyawan di PT. Setia Argo Abadi terkait May Day pada 1 Mei 2025. Seluruh pekerja tetap fokus menjalankan tugas harian,” ujar Titus.

Ia juga menyebutkan bahwa jumlah tenaga kerja di perusahaan tersebut mencapai sekitar 1.350 orang.

Sementara itu, dari pihak manajemen PT. Setia Agro Utama 1 (PT. SAU 1), Mudaha Tampubolon juga menyampaikan hal serupa.

Hingga kini, tidak ada rencana aksi dari para karyawan dalam memperingati Hari Buruh.

“Hingga saat ini tidak ada rencana aksi dari karyawan di PT. Setia Agro Utama 1 (PT. SAU 1) terkait May Day pada tanggal 1 Mei 2025,” jelas Mudaha.

Adapun jumlah tenaga kerja di PT. SAU 1 tercatat sebanyak 569 orang.

Perusahaan sawit lainnya, PT. Borneo Bakti Sejahtera (PT. BBS), juga memastikan kondisi perusahaan tetap kondusif.

Hal ini disampaikan oleh Humas perusahaan, Enda dan Nonik.

“Hingga saat ini tidak ada rencana aksi dari karyawan di PT. Borneo Bakti Sejahtera (PT. BBS) terkait May Day pada tanggal 1 Mei 2025,” ujarnya. Jumlah tenaga kerja di PT. BBS sendiri mencapai 1.763 orang.

Pernyataan dari berbagai pihak manajemen ini menunjukkan bahwa meski May Day identik dengan aksi unjuk rasa buruh, namun di lingkungan perusahaan-perusahaan sawit tersebut, para pekerja lebih memilih menjaga produktivitas dan menyelesaikan pekerjaan sesuai tugas masing-masing.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *