Areanusantara.com, JAKARTA – Kementerian Pertahanan Republik Indonesia tengah menyelidiki dugaan kebocoran data berskala besar yang mencuat di dunia maya. Isu ini menyeruak setelah seorang anonim berinisial “DigitalGhost” mengklaim telah membocorkan 700 ribu data pribadi milik peserta seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Kemhan.
Informasi tersebut pertama kali beredar melalui platform X (dulu Twitter) dari akun @H4ckmanac. Dalam unggahannya, disebutkan data yang bocor mencakup Nomor Induk Kependudukan (NIK), nama peserta, nomor ujian, hingga detail sesi dan lokasi tes, serta posisi jabatan yang dilamar.
Menanggapi situasi tersebut, Kepala Biro Informasi Pertahanan Kemhan, Brigadir Jenderal Frega Ferdinand Wenas, menyatakan pihaknya telah membentuk tim gabungan untuk menyelidiki kebenaran laporan tersebut.
“Investigasi sedang dilakukan bersama tim keamanan siber dan satuan kerja terkait. Kami juga tengah menelusuri sumber dan dampak potensial dari dugaan kebocoran ini,” ujar Brigjen Frega, Rabu (9/7/2025).
Ia menekankan bahwa Kemhan berpegang pada prinsip kehati-hatian dan taat terhadap regulasi, terutama Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Pelindungan Data Pribadi. Sebagai langkah awal, penguatan sistem pengamanan data internal menjadi fokus utama.
Kemhan juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak berspekulasi hingga hasil investigasi resmi diumumkan. “Kami meminta masyarakat tidak terpancing informasi yang belum terverifikasi. Segala perkembangan akan disampaikan melalui saluran resmi,” tegas Frega.
Sementara itu, isu kebocoran data ini kembali memicu kekhawatiran publik akan keamanan data pribadi di lembaga negara. Pengamat keamanan siber menilai kasus ini bisa menjadi peringatan serius bagi institusi pemerintah dalam membenahi tata kelola digital mereka.
Komentar