oleh

Dikira Hilang di Hutan, Pemuda Ini Justru Ditemukan Tertidur di Masjid Polresta Samarinda

-Berita-2 views

Areanusantara.com, SAMARINDA – Warga Sungai Kunjang sempat geger setelah beredar kabar seorang pemuda bernama Agung (21) hilang di kawasan hutan Teluk Ambulung, Samarinda, Kalimantan Timur. Dua hari lamanya dilakukan pencarian, namun ternyata Agung justru ditemukan sedang tertidur di Masjid Polresta Samarinda.

“Iya orang yang hilang sudah ketemu, ketemunya di Masjid Polresta sedang tidur,” kata Kapolsek Sungai Kunjang, AKP Yohanes Bonar Adiguna kepada detikKalimantan, Selasa (30/9/2025).

Kabar hilangnya Agung berawal ketika ia dikira masuk ke hutan. Informasi itu kemudian menyebar luas di media sosial sehingga masyarakat bersama kepolisian berinisiatif melakukan pencarian.

“Karena beritanya sudah ramai, foto korban disebar di Polresta dan dikenali anggota. Makanya langsung konfirmasi ke keluarga, ternyata benar dia orang yang hilang,” ungkapnya.

Saat dimintai keterangan, Agung mengaku sempat berada di kawasan Samarinda Seberang. Dari sana ia berjalan kaki hingga akhirnya tiba di Mapolresta.

“Katanya dia jalan kaki ke arah Samarinda Seberang, sempat ditolong warga dan diantar ke Terminal Bayangan. Tapi ternyata dia jalan kaki lagi hingga sampai ke Polresta Samarinda,” jelas Bonar.

Diketahui, Agung merupakan warga Bulukumba, Sulawesi Selatan. Ia baru dua hari berada di Samarinda dengan maksud menemui ayahnya yang bekerja di Kutai Timur.

“Tujuannya memang mau ke Kutim mendatangi bapaknya yang kerja di sana,” tambah Bonar.

Namun dari hasil pemeriksaan, polisi menduga Agung mengalami gangguan mental lantaran terlihat kebingungan.

“Saat ditemukan tidak ada kejanggalan seperti luka-luka, tapi yang bersangkutan terlihat seperti orang linglung,” sebutnya.

Padahal, sebelum Agung ditemukan, keluarga bersama warga sempat merencanakan pencarian alternatif menggunakan bantuan paranormal. Bahkan malam ini dijadwalkan dilakukan ritual.

Kini, rencana tersebut dipastikan batal karena Agung sudah berhasil ditemukan dan akan diserahkan kembali kepada keluarganya.

“Karena sudah ketemu, proses pencarian di hutan dihentikan. Awalnya pencarian dilakukan karena ditemukan sandal yang bersangkutan di sana,” pungkas Bonar.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *