TANJUNG REDEB – Sejak dilantik sebagai Bupati Berau tiga setengah tahun lalu, Sri Juniarsih konsisten membawa perubahan signifikan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur, ia juga memperhatikan estetika kota sebagai upaya memperkuat daya tarik wisata.
“Sebagai daerah tujuan wisata, Berau perlu memiliki wajah kota yang nyaman dan indah untuk dinikmati, baik oleh warga maupun wisatawan,” ujar Sri Juniarsih dalam salah satu kesempatan.
Upaya nyata Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau terlihat dari sejumlah proyek revitalisasi kota yang digarap melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR). Salah satu pencapaian besar adalah revitalisasi kawasan tepian kota yang menjadi pusat kuliner dan keramaian di Tanjung Redeb.
Pada 2023, revitalisasi dua ruas jalan utama, yaitu Jalan Ahmad Yani dan Jalan Pangeran Antasari, berhasil diselesaikan. Proyek dengan anggaran Rp27 miliar dari APBD Berau ini mencakup pelebaran jalan sepanjang 400 meter, dengan tambahan 2 meter untuk bahu jalan. Selain memperbaiki infrastruktur, desainnya mengusung konsep kearifan lokal untuk menambah keindahan visual kota.
Untuk menciptakan hasil maksimal, Pemkab Berau bekerja sama dengan tim yang pernah menata Jalan Malioboro, Yogyakarta. Konsep revitalisasi ini memadukan elemen wisata dan pusat kuliner untuk memberikan pengalaman tak terlupakan bagi pengunjung.
Selain itu, revitalisasi Tepian Teratai di Jalan Pulau Derawan juga sedang berlangsung. Dengan anggaran Rp34 miliar, proyek ini direncanakan selesai pada 2024, mencakup perbaikan sepanjang 700 meter. Hingga kini, 400 meter dari proyek tersebut sudah dalam tahap pengerjaan.
Pemkab Berau juga memprioritaskan penambahan ruang publik dan RTH. Dalam tiga tahun terakhir, tiga RTH baru telah dibangun di berbagai lokasi, seperti Perumahan Korpri, Jalan Murjani III, dan kawasan Singkuang, Tanjung Redeb. RTH ini tidak hanya berfungsi sebagai area hijau, tetapi juga sebagai tempat aktivitas sosial masyarakat.
Salah satu RTH lainnya, yaitu Taman Bukit Maritam di Jalan Pulau Sambit, saat ini dalam tahap pembangunan. Proyek ini ditargetkan selesai pada 2024 dengan menggunakan Dana Bagi Hasil-Dana Reboisasi (DBH-DR).
Peningkatan fasilitas kota ini disambut hangat oleh masyarakat. Sumiati, warga Tanjung Redeb, mengungkapkan rasa bangganya atas perubahan yang terjadi.
“Kalau mau ajak keluarga bersantai, sekarang tidak bingung lagi. Tepian kota sangat cantik, terutama saat malam hari dengan hiasan lampunya,” ujarnya.
Tak hanya warga, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) juga merasakan manfaat dari revitalisasi ini. Lingkungan yang lebih tertata menjadi daya tarik bagi wisatawan, sehingga mendorong perputaran ekonomi lokal.
Melalui komitmen ini, Sri Juniarsih berharap Berau dapat terus berkembang menjadi daerah yang tidak hanya nyaman untuk warganya, tetapi juga menarik bagi wisatawan. “Kami ingin Berau menjadi contoh daerah yang mampu memadukan pembangunan infrastruktur dengan keindahan estetika,” tegasnya.
Comment