AREANUSANTARA.COM, JAKARTA – Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana, menanggapi pernyataan Ketua KPK Nawawi Pomolango yang menyebutkan adanya kesulitan dalam mengatur pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan pimpinan KPK. Ari menegaskan bahwa Presiden Jokowi selalu terbuka untuk bertemu dengan siapa pun, termasuk pimpinan KPK.
“Pada prinsipnya, Presiden terbuka untuk bertemu dengan siapa saja, termasuk pimpinan KPK. Namun, Presiden juga menghormati KPK sebagai lembaga independen,” kata Ari Dwipayana dalam pernyataannya, Senin, 16 September 2024.
Ari menjelaskan bahwa Presiden tidak ingin pertemuan tersebut disalahartikan sebagai bentuk intervensi. Menurutnya, menjaga marwah KPK sebagai lembaga yang independen sangat penting agar tidak muncul persepsi negatif.
“Pertemuan antara Presiden dan pimpinan KPK tidak boleh disalahartikan sebagai upaya intervensi. Itu yang perlu kita jaga,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ari menambahkan bahwa koordinasi antara KPK dan pemerintah tetap berjalan dengan baik. Komunikasi antara kedua belah pihak selama ini sudah difasilitasi oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Hadi Tjahjanto.
“Koordinasi dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi antara pemerintah dan KPK berjalan lancar. Komunikasi yang dibutuhkan sudah diwakili oleh Menko Polhukam,” jelas Ari.
Dengan penjelasan tersebut, Ari berharap publik tidak salah paham terkait hubungan antara pemerintah dan KPK dalam upaya pemberantasan korupsi. Presiden Jokowi tetap berkomitmen mendukung penuh upaya pemberantasan korupsi tanpa adanya intervensi terhadap KPK sebagai lembaga independen.
Comment