by

Pilgub Damai Kaltim: Pemerintah Kukar Dukung Tradisi Keagamaan untuk Kerukunan

-Daerah, Politik-12 views

KUTAI KARTANEGARA – Penjabat Sementara (Pjs.) Bupati Kutai Kartanegara, Bambang Arwanto, mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga stabilitas dan kedamaian menjelang Pilkada Serentak 2024. Hal ini disampaikan Bambang saat menghadiri Upacara Karya Agung Ngenteg Linggih di Pura Payogan Agung Kutai, sebuah ritual Hindu yang digelar setiap 30 tahun sekali.

“Menjelang Pilkada, mari kita jaga keamanan dan kedamaian di Kukar. Stabilitas wilayah adalah kunci untuk melanjutkan pembangunan dan pelestarian tradisi seperti ini,” ujar Bambang dalam sambutannya.

Harmoni dalam Upacara Ngenteg Linggih

Ribuan umat Hindu dari berbagai daerah di Kalimantan Timur, Bali, dan sekitarnya berkumpul di Pura Payogan Agung Kutai untuk mengikuti rangkaian ritual sakral. Upacara ini bertujuan menyucikan dan mensakralkan tempat suci sebagai simbol pemujaan kepada Hyang Widhi.

Tidak hanya ritual keagamaan, kegiatan ini juga menjadi momentum untuk mempererat kerukunan antarumat beragama di Kutai Kartanegara. Filosofi Tri Hita Karana, yang menekankan hubungan harmonis antara manusia dengan Tuhan, sesama, dan alam, menjadi pesan kuat dari upacara tersebut.

“Upacara ini mengingatkan kami untuk menjaga harmoni, baik secara spiritual maupun dalam kehidupan bermasyarakat,” ungkap Made Suardana, seorang umat Hindu dari Bali.

Gotong Royong Cerminan Kebersamaan

Persiapan upacara dimulai sebulan sebelumnya, melibatkan umat Hindu dari berbagai daerah yang bergotong royong membersihkan pura dan menata perlengkapan. Semangat kolektif ini diapresiasi oleh Bambang Arwanto, yang menyebut gotong royong sebagai cerminan kebersamaan.

“Ini bukan hanya tentang ritual, tetapi juga pesan penting tentang kerja sama untuk melestarikan tradisi dan menjaga nilai-nilai spiritual,” tambah Bambang.

Momentum Bersejarah Penandatanganan Prasasti

Salah satu momen penting dalam upacara ini adalah penandatanganan prasasti oleh Pjs. Bupati, tokoh daerah, dan perwakilan dari Bali. Prasasti tersebut menjadi simbol kesakralan Pura Payogan Agung Kutai dan komitmen bersama untuk melestarikan tradisi keagamaan.

“Penandatanganan ini bukan hanya simbol kesakralan, tetapi juga bukti kerja sama antara Kalimantan Timur dan Bali dalam menjaga nilai-nilai tradisi,” ujar Bambang.

Dukungan Pemerintah untuk Pelestarian Budaya

Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara berkomitmen mendukung kegiatan keagamaan yang mencerminkan keberagaman dan toleransi masyarakat. Tradisi seperti Upacara Ngenteg Linggih, menurut Bambang, adalah aset budaya yang harus dijaga.

“Kegiatan ini adalah bagian dari kekayaan budaya daerah. Pemerintah akan terus mendukung pelestarian tradisi yang menguatkan kerukunan antarumat beragama di Kukar,” tegasnya.

Inspirasi dari Pura Payogan Agung Kutai

Sebagai salah satu pura terbesar di Kalimantan Timur, Pura Payogan Agung Kutai bukan hanya pusat spiritual umat Hindu, tetapi juga simbol harmoni dan keberagaman. Pelaksanaan Upacara Ngenteg Linggih menjadi inspirasi untuk menjaga keseimbangan antara tradisi dan kehidupan modern.

“Tradisi ini bukan hanya milik umat Hindu, tetapi simbol kebersamaan di Kukar. Kita harus melestarikan nilai-nilai ini untuk generasi mendatang,” tutup Bambang.

Optimisme Menjelang Pilkada Serentak

Dengan semangat harmoni yang tercermin dalam tradisi ini, masyarakat diharapkan dapat menjaga kedamaian di tengah keberagaman menjelang Pilkada. Stabilitas yang terjaga menjadi landasan untuk melanjutkan pembangunan dan memperkuat kebersamaan di Kabupaten Kutai Kartanegara.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *