oleh

Lulusan Kedokteran Ber-IQ Tinggi, Aulia Rahman Basri Diprediksi Jadi Pemimpin Masa Depan Kukar

-Politik-0 views

Areanusantara.com, KUTAI KARTANEGARA – Di tengah dinamika politik yang kerap diwarnai retorika dan pencitraan, muncul sosok baru yang menarik perhatian publik bukan karena gaya bicara atau manuver politiknya, tetapi karena kecerdasan luar biasa yang dimilikinya.

Dialah dr. Aulia Rahman Basri, M.Kes, pria asal Kecamatan Kota Bangun, Kutai Kartanegara, yang hasil tes psikologinya menunjukkan kategori IQ “sangat superior”.

Capaian ini bukan sekadar prestasi akademik biasa. Berdasarkan hasil pemeriksaan psikologis, Aulia tercatat memiliki IQ di atas 130—angka yang hanya dimiliki oleh sekitar dua persen populasi dunia. Ini menempatkannya dalam kelompok elite secara intelektual, dengan kemampuan berpikir strategis, menyerap informasi kompleks, dan menyelesaikan persoalan secara analitis.

Menurut sumber terpercaya yang dekat dengan keluarga Aulia, hasil tes psikologi juga menunjukkan bahwa ia memiliki stabilitas emosi yang baik, pemikiran realistis, serta sikap yang kooperatif. Artinya, Aulia dinilai siap secara mental untuk menghadapi tantangan besar sebagai pemimpin daerah.

Sejak remaja, Aulia dikenal bukan sebagai pribadi yang gemar tampil menonjol. Ia lebih memilih menjadi pendengar yang baik dan aktif dalam diskusi yang bermakna. Hal itu dikenang betul oleh Syaidah, guru Bahasa Inggris di SMAN 8 Samarinda, tempat Aulia menempuh pendidikan menengah atas.

“Anaknya itu masuk kategori pendiam. Tapi saat sesi belajar dia aktif. Ketika ditanya, dia menjawab. Saat berdiskusi, dia nyambung. Dia juga enak diajak kerja kelompok,” kenang Syaidah.

Tak hanya unggul secara akademis, Aulia juga menunjukkan jiwa kepemimpinan sejak dini. Ia pernah menjabat sebagai Ketua OSIS, sebuah posisi yang membutuhkan lebih dari sekadar kecerdasan, tetapi juga integritas dan tanggung jawab sosial.

“Dia antusias dalam belajar. Bukan yang suka tampil-tampil, tapi punya semangat tinggi. Terbukti bisa masuk Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin lewat jalur PMDK,” ujar Syaidah menambahkan.

Jalur PMDK (Penelusuran Minat dan Kemampuan) merupakan sistem seleksi tanpa tes bagi siswa berprestasi, baik dalam akademik maupun non-akademik. Keberhasilan Aulia melalui jalur ini menunjukkan konsistensinya dalam meniti jalur prestasi sejak muda.

Kini, di tengah kondisi sosial-politik yang semakin kompleks, munculnya figur seperti Aulia Rahman Basri menawarkan angin segar bagi masyarakat Kutai Kartanegara. Dengan kombinasi antara kecerdasan tinggi, kematangan emosional, dan pengalaman organisasi, Aulia dinilai memiliki bekal lengkap untuk memimpin dengan visi dan integritas.

Syaidah pun menyampaikan harapan besarnya kepada mantan muridnya itu.
“Walaupun sudah menjadi pemimpin, tetaplah seperti ilmu padi. Semakin berisi, semakin menunduk,” pesannya menutup perbincangan.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *