Areanusantara.com, BALIKPAPAN – Warga Balikpapan, Kalimantan Timur, tengah menghadapi kesulitan mendapatkan beras premium dalam beberapa hari terakhir. Kondisi ini terlihat di sejumlah swalayan dan toko ritel besar, di mana rak beras tampak kosong.
Situasi tersebut memicu keresahan publik dan ramai diperbincangkan di media sosial. Video yang menampilkan antrean warga serta minimnya stok beras premium di pasaran tersebar luas, memunculkan dugaan adanya penahanan pasokan oleh distributor.
Meski begitu, hingga Jumat (8/8/2025) sore, belum ada pernyataan resmi dari pihak distributor maupun Dinas Perdagangan Kota Balikpapan terkait dugaan tersebut.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM (DPPKUKM) Kaltim, Heni Purwaningsih, menjelaskan bahwa ketersediaan beras di provinsi ini masih sangat bergantung pada pasokan dari luar daerah, terutama dari Jawa dan Sulawesi. Produksi lokal dari beberapa wilayah seperti Penajam Paser Utara, Kutai Kartanegara, Berau, dan Kutai Timur memang ada, tetapi jumlahnya belum mampu memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat.
“Beras lokal sudah beredar di pasaran, namun kapasitasnya masih terbatas. Sebagian beras masuk dalam bentuk kemasan dari daerah asal, sementara sebagian lainnya dikemas ulang di Kaltim,” ujarnya.
Heni menambahkan, potensi pertanian lokal sebenarnya cukup menjanjikan, tetapi masih diperlukan pemantauan lebih lanjut terhadap kualitas dan jumlah produksi. Pemerintah daerah berharap distribusi beras kembali lancar agar kebutuhan pokok masyarakat dapat terpenuhi.
Komentar