Areanusantara.com, KUTAI KARTANEGARA — Dukungan terhadap pasangan Aulia Rahman Basri dan Rendi Solihin terus mengalir menjelang Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Kutai Kartanegara (Kukar). Sejumlah warga dari berbagai kecamatan seperti Tenggarong, Loa Kulu, dan Muara Badak menyatakan kesetiaannya kepada pasangan ini, karena dinilai mampu melanjutkan program-program kerakyatan yang telah dijalankan oleh Edy Damansyah–Rendi Solihin.
Warga Muara Badak, Sofyan Zamah Sari, mengatakan bahwa dirinya bersama masyarakat setempat tetap mantap mendukung Aulia-Rendi karena yakin dengan kesinambungan visi misi pasangan tersebut.
“Insya Allah kami warga Muara Badak tetap memilih Aulia Rahman Basri dan Rendi Shalihin, karena saya yakin cita-cita, gagasan, visi misinya akan melanjutkan Edi Damansyah – Rendi Solihin yang selama ini terbukti mampu membawa Kukar sejahtera,” ujar Sofyan saat ditemui pada momen Lebaran lalu.
Sofyan menambahkan, berbagai bantuan dari Pemkab Kukar seperti benih tanaman, alat pertanian, pupuk, dan program lainnya sangat membantu warga. Ia khawatir jika bukan Aulia-Rendi yang memimpin, keberlanjutan program-program tersebut akan terhenti.
Senada, Nuril Huda, warga Bakungan, Loa Kulu, menegaskan bahwa masyarakat di wilayahnya juga tidak akan berpaling dari pasangan Aulia-Rendi. Menurutnya, kepercayaan terhadap kepemimpinan Edy Damansyah menjadi alasan kuat untuk memilih pasangan penerusnya.
“Kami warga Bakungan tidak akan berpaling untuk Pilkada Kukar nanti, yaitu tetap memilih Aulia Rahman Basri dan Rendi Shalihin, karena warga Loa Kulu khususnya Warga Bakungan sudah sangat cocok dengan Bupati Edy Damansyah,” tegas Nuril Huda.
Nuril menyoroti berbagai program nyata seperti bantuan koperasi, alat olahraga, dan pertanian sebagai bentuk komitmen keberpihakan kepada rakyat yang perlu diteruskan.
Sementara itu, calon Bupati Kukar, Aulia Rahman Basri, dalam konferensi pers yang digelar belum lama ini menyatakan bahwa dirinya bersama Rendi tetap membawa semangat “Kukar Idaman Terbaik” yang telah dirancang sejak awal bersama Edy-Rendi.
“Cita-cita, gagasan, dan visi yang kami usung tetap sama. Kami ingin memastikan bahwa apa yang telah diperjuangkan sebelumnya tetap berjalan sesuai harapan masyarakat,” ujar Aulia.
Aulia mengingatkan pentingnya konsistensi dukungan, terutama dari 60% pemilih yang sebelumnya mendukung Edy-Rendi, agar perjuangan yang sudah dimulai tidak berhenti di tengah jalan.
“Mimpi kita masih sama, yaitu menjadikan Kutai Kartanegara lebih baik. Karena itu, kami berharap dukungan tetap diberikan, agar perjuangan ini tidak berhenti di tengah jalan,” tambahnya.
Sebagai putra asli Kota Bangun, Aulia merasa memiliki tanggung jawab moral untuk memajukan daerah kelahirannya. Ia menyebut bahwa latar belakang pendidikan hingga pengalamannya menimba ilmu di luar daerah merupakan bagian dari bekal untuk membangun Kukar lebih baik.
“Saya lahir di Kota Bangun pada 23 Agustus 1985, besar, bersekolah, dan berkarier di daerah ini. Ayah saya berasal dari Morabuntai, ibu saya dari Kota Bangun, dan darah Kutai mengalir dalam diri saya. Inilah yang membuat saya ingin memberikan yang terbaik untuk Kukar,” ungkap Aulia.
Mengenai program unggulan, pasangan ini berkomitmen melanjutkan serta mengembangkan beberapa sektor prioritas seperti:
• Kesehatan: Pembangunan rumah sakit tanpa kelas pertama di Indonesia dan rumah singgah bagi masyarakat yang kesulitan mengakses layanan kesehatan.
• Pendidikan: Peningkatan kualitas SDM dan membuka peluang lebih besar bagi anak-anak Kukar untuk mengenyam pendidikan tinggi di universitas unggulan.
“Kami yakin, mimpi kami sejalan dengan harapan 69% masyarakat Kutai Kartanegara,” ujarnya optimis.
Di akhir pernyataannya, Aulia mengajak masyarakat Kukar untuk kembali memberikan dukungan pada PSU yang akan digelar Sabtu, 19 April 2025.
“Alhamdulillah, etam lanjutkan perjuangan dengan semangat yang sama dengan kemarin. Baru maha rasanya etam merayakan kemenangan Rakyat Kutai Kartanegara. Kami lanjutkan, Pak, perjuangan kita. Ayok, etam pegi ke TPS memberikan hak suaranya kepada kami nomor urut 1, dr. Aulia Rahman Basri & H. Rendi Solihin,” pungkasnya.
Komentar