oleh

Jelang Aksi di DPRD Kaltim, Polisi Sita Puluhan Bom Molotov dan Logo PKI

-Nasional-10 views

Areanusantara.com, SAMARINDA – Menjelang aksi unjuk rasa di Gedung DPRD Kalimantan Timur pada Senin (1/9), jajaran Polresta Samarinda mengamankan 22 mahasiswa Universitas Mulawarman. Dari lokasi, aparat juga menemukan 27 bom molotov beserta bahan pembuatannya.

Kapolresta Samarinda Kombes Pol Hendri Umar menjelaskan, penindakan tersebut bermula dari informasi intelijen yang diterima Minggu (31/8) malam. Polisi bersama TNI dan pihak kampus kemudian melakukan pengecekan di Jalan Bangeris, Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Sungai Kunjang, tepat di area Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unmul.

“Sekitar pukul 23.00 Wita kami lakukan pengamanan. Ada 22 mahasiswa yang dibawa, berikut barang bukti berupa bom molotov, jeriken berisi pertalite, serta potongan kain,” ungkap Hendri, Senin (1/9).

Dalam pemeriksaan awal, empat mahasiswa berinisial MZ alias F, WH alias R, MAG alias A, dan AF alias F ditetapkan untuk pendalaman lebih lanjut terkait dugaan perakitan bom molotov. Sementara 18 lainnya masih menjalani pemeriksaan singkat lantaran berada di sekitar sekretariat FKIP Prodi Sejarah saat penggerebekan.

Hendri menambahkan, interogasi terhadap 18 mahasiswa itu ditargetkan selesai pada Senin siang. Jika tidak terbukti terlibat, mereka akan dikembalikan ke fakultas masing-masing. Seluruh temuan sudah dituangkan dalam laporan resmi dan penanganan perkara dilimpahkan ke Satreskrim Polresta Samarinda.

Berdasarkan keterangan sementara, ada mahasiswa yang berperan dalam mengantarkan bahan baku, meramu, hingga menyimpan bom molotov di lingkungan kampus. Meski demikian, Hendri menegaskan bahwa perbuatan itu dilakukan segelintir oknum dan tidak mencerminkan seluruh mahasiswa Samarinda.

Polresta Samarinda juga telah berkoordinasi dengan BEM dari berbagai perguruan tinggi seperti UINSI, Untag, Polnes, hingga kelompok Cipayung. “Kami tegaskan penyampaian pendapat tetap dijamin, namun harus dilakukan secara bermartabat. Polri akan mengawal aksi dengan pendekatan humanis,” ujarnya.

Terkait ditemukannya simbol PKI di lokasi, Hendri menyebut pihaknya masih mendalami temuan itu. “Kami akan selidiki lebih jauh apakah benar berasal dari mahasiswa. Proses penyelidikan terus berjalan,” jelasnya.

Selain itu, polisi juga memburu dua orang yang diduga mengantarkan bahan baku ke terduga pelaku. “Ada dua orang mister X dan Y yang masih kami telusuri identitasnya. Saat ini belum bisa dipastikan, kami butuh waktu untuk memperjelas,” pungkas Hendri.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *